Header GokoUp dan GokoZone
Agri Edu

Pupuk Hayati vs Pupuk Kimia: Manakah yang Baik untuk Produksi Pangan?

Diterbitkan 10 Nov 2025, 10:19
Pupuk Hayati vs Pupuk Kimia

Pemilihan jenis pupuk memang berpengaruh pada produksi pangan. Selama ini ada dua jenis pupuk yang sering digunakan oleh petani, yaitu pupuk hayati dan pupuk kimia. Kedua jenis pupuk tersebut sangat berbeda dilihat dari bahan penyusun, cara pembuatan, penggunaan, hingga manfaatnya. Lalu, manakah jenis pupuk terbaik untuk memproduksi pangan? Pupuk hayati atau pupuk kimia, ya? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, yuk baca baik-baik penjelasan berikut ini!

Sumber: Mertani

Cari Tahu Dulu Tentang Pupuk Hayati, Yuk!

Pupuk hayati merupakan pupuk yang mengandung mikroorganisme yang baik untuk kesehatan tanaman dan tanah. Pupuk hayati bisa digunakan sebagai peyedia unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman selama masa pertumbuhannya. Selain membantu pertumbuhan tanaman, pupuk hayati juga membantu stimulasi pertumbuhan tanaman, memperbaiki kualitas tanah, mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia yang mampu merusak tanaman dan lingkungan, menambah ketahanan dari hama dan penyakit, serta bisa didapat dengan harga yang sangat terjangkau.

Middle GokoUp dan GokoZone

Pupuk hayati memiliki berbagai jenis sesuai dengan fungsinya masing-masing, diantaranya:

  1. Pupuk hayati penambat nitrogen yang fungsi utamanya mengikat nitrogen dari udara dan mengubahnya menjadi senyawa yang mudah diserap oleh tanaman. 
  2. Pupuk hayati peluruh fosfat yang mampu memisahkan fosfat dari senyawa organik kompleks lainnya di dalam tanah, sehingga memudahkan penyerapan oleh tanaman. 
  3. Pupuk hayati peluruh bahan organik berfungsi memecah senyawa organik kompleks dalam tanah menjadi senyawa lebih sederhana bahkan membentuk senyawa baru.
  4. Pupuk hayati pemacu pertumbuhan serta pengendalian penyakit mengandung mikroba yang mampu melindungi tanaman dari penyakit serta meningkatkan pertumbuhannya. 

Selain fungsi beragam yang menyesuaikan perannya pada tanaman, pupuk hayati juga memiliki berbagai sediaan agar penyerapannya pada tanaman lebih mudah. Pupuk hayati biasanya tersedia dalam bentuk cair, padat, ada juga pupuk hayati khusus daun dan akar.

Sekarang, Pahami Juga Tentang Pupuk Kimia

Pupuk kimia merupakan pupuk yang dibuat menggunakan bahan kimia yang berasal dari alam dan terkenal dengan kandungan unsur hara yang tinggi. Pupuk kimia juga sering disebut dengan istilah pupuk anorganik dan pupuk buatan karena diproduksi massal di pabrik. Biasanya pupuk kimia terkenal dengan kandungan unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang tinggi dan ditambah dengan usnur hara mikro seperti kalsium, magnesium, dan sulfur. Semua konsentrasi perbandingan unsur hara dalam pupuk kimia, utamanya pupuk kimia majemuk, sudah tertakar dan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan kandungan yang sudah tertakar, maka tanaman akan mendapatkan nutrisi yang optimal dalam jangka waktu yang singkat. Sehingga, pupuk kimia biasanya diberikan apabila tanaman mengalami defisiensi unsur hara.

Pupuk Hayati vs Pupuk Kimia: Mana yang Sebaiknya Digunakan?

Kedua jenis pupuk ini memang sama-sama baik dan bisa membantu memenuhi nutrisi tanaman. Bahkan, rekomendasi penggunaan pupuk hayati dan pupuk kimia sebaiknya berselang-seling karena keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Pupuk hayati digunakan karena aman penggunaan dalam jangka panjang dan mengandung mikroorganisme yang membantu mempertahankan struktur tanah. Sedangkan pupuk kimia digunakan karena kemampuannya memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman dengan cepat. Namun, ada beberapa pertimbangan yang bisa ‘diadu’ diantara kedua jenis pupuk tersebut, diantaranya:

Hasil produksi

Pemberian pupuk tentu berpengaruh pada hasil produksi tanaman. Menggunakan pupuk kimia yang sudah jelas tertakar unsur haranya akan memberikan hasil produksi pangan lebih banyak dan lebih cepat dalam jangka waktu singkat. Sedangkan pupuk hayati bekerja dengan cara bertahap dan membutuhkan jangka waktu yang lama, sehingga produksi pangan juga memerlukan waktu yang lama dan tentu saja berbeda kualitasnya dibandingkan menggunakan pupuk kimia. 

Dampak pada lingkungan

Pupuk hayati cenderung lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran di sekitar area pertanian. Hal ini dikarenakan pupuk hayati terbuat dari bahan-bahan organik yang berasal dari makhluk hidup dan diuraikan menggunakan mikroorganisme tertentu. Nah, dari bahan itulah mengapa pupuk hayati lebih ramah lingkungan sekaligus mempertahankan struktur tanah, sehingga terhindar dari erosi dan pencemaran lingkungan. 

Biaya

Besar kecilnya biaya yang digunakan untuk membeli pupuk tergantung pada penggunaannya. Banyak yang berpendapat bahwa pupuk kimia lebih terjangkau karena penggunaannya lebih sedikit dan bekerja lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman dan pengaplikasiannya cukup mudah. Sedangkan pupuk hayati mungkin bahan penyusunnya mudah didapatkan di lingkungan sekitar, namun pembuatannya memerlukan waktu selama 7-14 hari dan tenaga yang tidak sedikit. Cara kerja pupuk hayati juga bertahap dan tidak secepat pupuk kimia. 

Dari penjelasan di atas, untuk produksi pangan sebaiknya menggunakan pupuk hayati dan pupuk kimia secara bergantian untuk memberikan nutrisi yang seimbang pada tanaman sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Dengan begitu, produksi pangan tetap bisa berjalan dengan baik, menghasilkan pangan berkualitas, tanpa harus merusak lingkungan. Jadi, keduanya memang sama-sama bagus dan dibutuhkan untuk kelancaran produksi pangan dan hasil pangan berkualitas, ya. Tenang saja, kamu bisa mendapatkan pupuk hayati dan pupuk kimia di GokoMart terdekat. Jangan lupa sebelum menggunakan pupuk, simak informasi penting mengenai pupuk di blog Gokomodo, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin
Footer Gokoup Dan GokoZone
Sehari Jadi Petani Episode 2