Pupuk Kandang Bisa Jadi Ladang Cuan Pemilik Peternakan Hewan, Nih. Yuk, Pelajari Tentang Pupuk Kandang Dulu!
Pupuk kandang merupakan pupuk organik yang memanfaatkan kotoran hewan sebagai bahan utamanya. Menurut penelitian, memang kotoran hewan menambah ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Penggunaan pupuk ini dianjurkan untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan. Pupuk kandang biasanya digunakan berselang seling dengan pupuk kimia. Lalu, dengan penggunaan yang berselang apakah manfaatnya masih dapat dirasakan oleh tanaman?
Tentu saja manfaatnya masih bisa dirasakan oleh tanaman. Dengan menggunakan pupuk dari hewani akan membuat tanah menjadi subur, memperbaiki struktur tanah, dan mendukung keanekaragaman biodiversitas mikroorganisme penyubur tanah. Tak hanya manfaat pada tanah saja, penggunaan pupuk hewani juga meningkatkan kemampuan konservasi air tanah, mencegah unsur hara larut bersamaan dengan air hujan, serta membantu pembentukan hormon yang bertugas mempercepat pertumbuhan tanaman.
Beda Pupuk Kandang dan Kotoran Hewan
Seringkali pupuk kanda disamakan dengan kotoran hewan, apakah sebenarnya sama? Tentu saja berbeda ya. Nah, berikut Gokomodo jelaskan letak perbedaan antara pupuk yang sudah difermentasi ini dan kotoran hewan secara singkat.
Kotoran hewan merupakan bahan baku utama dalam pembuatan pupuk kandang. Kotoran hewan memilki tekstur yangmasih basah dan lembek. Penggunaan kotoran hewan secara langsung tanpa proses fermentasi terlebih dahulu justru akan merusak tanaman. Hal ini lantaran kotoran hewan yang masih basah belum memilki unsur hara untuk tanaman. Mengejutkannya lagi, kotoran hewan yang masih basah justru mengandung unsur gulma yang memicu tumbuhnya gulma merugikan bagi tanaman. Biasanya gulma yang dapat tumbuh di atas kotoran yaitu jamur, bakteri, dan cendawan lainnya.
Kotoran hewan yang sudah melalui proses fermentasi dapat disebut sebagai pupuk kandang. Teksturnya pun juga berbeda jauh dengan kotoran hewan. Setelah proses fermentasi selesai, pupuk jenis ini memiliki tekstur lebih kering dan menyerupai tanah yang gembur. Proses fermentasi inilah yang membuat pupuk kandang kaya akan unsur hara dan rendah akan unsur gulma.
Penggunaan Pupuk Kandang
Nah, setelah mengetahui tentang pupuk kandang, saatnya membahas tentang penggunaannya. Meskipun tergolong pupuk organik, penggunaanya juga harus sesuai dengan kebutuhan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.
Pupuk kandang mengandung unsur nitrogen yang tinggi. Nitrogen dalam pupuk ini tersedia dalam bentuk nitrat, sehingga mudah diserap untuk tanaman. Nitrogen diperlukan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif berupa pembentukan batang, akar, dan batang. Agar tepat sasaran, pupuk ini sebaiknya diaplikasikan dengan cara ditabur di atas tanah atau dicampur saat mengolah tanah.
Biasanya petani menggunakan 25-75 kg pupuk kandang untuk satu hektar lahan. Dosis bisa ditambahkan maupun dikurangi sesuai dengan jenis tanaman. Untuk tanaman sayuran, dosis tersebut biasanya digunakan lebih sedikit dan untuk lahan persawahan akan lebih sedikit dibandingkan lahan tanaman sayuran.
Setelah menggunakan pupuk kandang pada lahan, jangan langsung berharap hasil yang instan, ya. Bahkan saat musim tanam pertama hasilnya belum terlalu terlihat. Butuh waktu hingga musim tanam kedua dan selanjutnya penggunaan pupuk dapat membuahkan hasilnya. Cepat atau lambatnya hasil pemupukan dengan pupuk tergantung bahan kotoran hewan yang digunakan. Biasanya pupuk kandang yang menggunakan kotoran unggas akan lebih cepat terlihat hasilnya dibandingkan dengan kotoran hewan ternak lainnya.
Sudah dapat gambaran tentang pupuk kandang? Jika masih belum jelas, kamu bisa lho membaca informasi mengenai pupuk lainnya pada artikel Manfaat Pupuk Kandang dan Jenis-jenisnya serta artikel lainnya di blog Gokomodo. Ingin buat berbagai macam pupuk organik sendiri? Pastikan kamu membeli peralatan yang dibutuhkan hanya di Gokobiz, ya!