Diterbitkan 6 Mar 2024

Pupuk Majemuk Berbasis Mineral, Solusi Atasi Harga Pupuk yang Tinggi

Agri Edu
pupuk majemuk

Ada banyak cara meningkatkan produktivitas tanaman, salah satunya dengan memberikan pupuk secara tepat. Sayangnya, penggunaan pupuk akhir-akhir ini mulai memberatkan para petani, mengingat harganya yang menjulang tinggi.

Harga pupuk yang tinggi tentunya dipengaruhi oleh banyak hal. Namun, jika ditelisik lebih dalam, biaya awal untuk produksi pupuk ternyata juga sudah mahal. Dengan demikian, dibutuhkan solusi berupa pupuk yang biaya awal produksinya lebih murah, tetapi tetap mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Mengenal Jenis Pupuk Tanaman

Sebagai informasi, pupuk tanaman dibagi menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal merupakan pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara, yang biasanya berupa unsur hara makro primer. Sebagai contoh, pupuk urea CO(NH2)2 hanya mengandung unsur hara Nitrogen dan pupuk KCl hanya mengandung unsur Kalium (K). 

Sementara itu, pupuk majemuk merupakan pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara. Dilihat dari berbagai merek, kualitas, dan komposisi kimia pupuk yang ada di pasaran, hampir semuanya bersifat asam. Namun ada juga pengecualian pada pupuk yang telah mendapatkan perlakuan khusus, seperti penambahan Ca dan Mg. Adapun contoh pupuk majemuk adalah pupuk NPK yang mengandung unsur hara Nitrogen, Phosfat, dan Kalium – Mengenal Pupuk NPK dan Berbagai Jenisnya.

Pupuk Majemuk Berbasis Mineral

Sebagai upaya untuk membuat alternatif pupuk dengan harga jual rendah, maka penggunaan pupuk majemuk berbasis mineral dari batuan Fosfat, Dolomit, dan Belerang dapat dipertimbangkan. 

Fosfat alam merupakan mineral yang mengandung unsur hara penting bagi pertumbuhan tanaman. Bahkan, sudah ada lebih dari 90 persen produk fosfat yang digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk, baik sebagai pupuk alam maupun pupuk buatan.

Sumber: iStock

Sementara itu, unsur hara dari batuan dolomit merupakan senyawa rangkap antara karbonat dari Kalsium dan Magnesium. Kedua mineral ini tentunya bisa dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan pupuk majemuk yang lebih murah. Untuk itu, agar menghasilkan pupuk majemuk yang mengandung beberapa unsur hara, maka Fosfat dan Dolomit perlu direaksikan dengan asam sulfat (H2SO4).

Agar lebih murah dari segi harga, penggunaan bahan baku utama berupa Fosfat dan Dolomit harus berasal dari dalam negeri. Mengingat kekayaan alam Indonesia yang melimpah, maka tidak ada alasan lagi untuk mengembangkan industri pupuk dalam negeri.

Keunggulan Pupuk Majemuk Berbasis Mineral 

Ada banyak keunggulan dari pupuk majemuk berbasis mineral yang penting kamu ketahui, yakni kemudahan akses untuk mendapatkan bahan baku utama berupa Fosfat, Dolomit, dan Belerang. Selain itu, proses pembuatannya juga relatif mudah. 

Secara umum, proses pembuatan pupuk ini melalui beberapa tahapan, yaitu

  • Preparasi batuan Fosfat dan Dolomit dengan Jaw Crusher.
  • Gerus batuan Fosfat dan Dolomit dengan ball mill selama 15 menit. 
  • Ayak dengan ayakan berukuran tertentu sesuai kebutuhan.
  • Campur kedua bahan dan saring.
  • Keringkan lalu tambah dengan NH4 dan KCl. 

Melihat keunggulannya, pupuk majemuk berbasis mineral sangat cocok untuk alternatif pupuk dengan harga jual lebih murah. Dengan inovasi ini, diharapkan para petani dapat merasa terbantu dan semakin bersemangat dalam bertani. Ingin informasi menarik lainnya? Simak artikel di Gokomodo, yuk!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin
Blog terbaru
Pengetahuan agrikultur, tips, dan sumber daya dari tim kami.