Diterbitkan 9 Jan 2024

Sistem Fertigasi: Tingkatkan Produktivitas dan Efisiensi Tanaman Pertanian

Agri Edu
Sistem fertigas

Fertigasi adalah gabungan dari dua kata, yaitu “fertilizer” (pupuk) dan “irrigation” (irigasi). Secara sederhana, fertigasi merupakan suatu metode pertanian yang memadukan pemberian pupuk dengan irigasi secara bersamaan. Teknik ini memungkinkan petani untuk memberikan nutrisi yang tepat pada tanaman secara langsung melalui sistem irigasi. Kali ini, Gokomodo akan membahas mengenai pendekatan sistem fertigasi dan keunggulannya. Simak penjelasan di bawah ini, yuk!

Pendekatan Sistem Fertigasi

Proses fertigasi dilakukan dengan cara mencampur dan mengencerkan pupuk kemudian didistribusikan bersamaan dengan air melalui sistem irigasi mikro. Terdapat dua pendekatan yang dapat diterapkan dalam penerapan fertigasi, yakni pendekatan proporsional dan pendekatan kuantitatif.

Pendekatan proporsional merupakan metode fertigasi dalam media tanpa tanah dengan cara menyuntikkan larutan pupuk dengan jumlah yang sesuai ke setiap unit air yang mengalir melalui sistem irigasi. Sementara itu, pendekatan kuantitatif yaitu menerapkan fertigasi di lahan terbuka dengan menentukan jumlah pupuk yang harus diterapkan per satuan luas. Berikut keunggulan dari sistem fertigasi yang bisa kamu dapatkan:

a. Mengurangi Erosi Tanah

Fertigasi membantu mengurangi erosi tanah dengan memberikan pupuk secara langsung pada akar tanaman. Cara ini mencegah kehilangan tanah akibat frekuensi pemberian pupuk dan penyiraman yang relatif tinggi yang biasa dilakukan pada metode pemberian pupuk tradisional. Sebagai contoh pada lahan miring, penerapan fertigasi dapat mengurangi risiko terjadinya erosi tanah.

b. Mengurangi Konsumsi Air dan Pupuk

Fertigasi dapat mengurangi konsumsi air karena pupuk disuntikkan bersamaan dengan air irigasi sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan air. Selain itu, dengan memberikan pupuk langsung ke akar tanaman, fertigasi mengurangi kebutuhan pupuk secara keseluruhan. Misalnya di daerah kering, penggunaan fertigasi dapat membantu petani mengoptimalkan penggunaan air.

c. Meningkatkan Penyerapan Nutrisi

Fertigasi meningkatkan penyerapan nutrisi oleh tanaman karena pupuk disalurkan langsung ke akar. Selain itu, fertigasi juga mengurangi kehilangan unsur hara (khususnya Nitrogen) akibat ‘leaching’ atau pencucian dan denitrifikasi (kehilangan nitrogen akibat perubahan menjadi gas). Sebagai contoh, tanaman buah-buahan dapat memanfaatkan nutrisi yang diserap melalui fertigasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas buah.

d. Pemberian Pupuk yang Tepat

Fertigasi memungkinkan petani memberikan pupuk dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Sebagai contoh, pada usia pertumbuhan, petani dapat meningkatkan jumlah pupuk yang diberikan. Sementara pada fase pembuahan, mereka dapat mengganti jenis pupuknya untuk mengakomodasi kebutuhan tanaman.

e. Meminimalkan Risiko Penyakit melalui Tanah

Dengan menyuntikkan pupuk langsung ke dalam sistem akar tanaman, fertigasi dapat membantu mengurangi risiko penyebaran penyakit pada akar yang umumnya ditularkan melalui tanah. Sebagai contoh, tanaman tomat yang rentan terhadap penyakit tanah dapat mendapatkan manfaat besar dari penerapan fertigasi.

f. Mengurangi Polusi Air Tanah

Fertigasi membantu mengurangi polusi air tanah melalui pemberian dosis pupuk yang tepat. Praktik ini membantu mengurangi risiko pencemaran air tanah yang dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk dalam jumlah berlebihan. 

Fertigasi juga lebih praktis karena menggunakan larutan pupuk, yang lebih mudah diterapkan daripada pupuk jenis padat atau granular. Sebagai contoh dalam metode konvensional, petani sering kali menggunakan pupuk granular atau padat yang dapat terbawa air hujan dan meresap ke dalam tanah sehingga meningkatkan risiko pencemaran air tanah oleh unsur hara yang berlebihan.

Fertigasi bukan hanya pengelolaan sistem pengairan biasa, tetapi juga penggabungan pengetahuan pemilihan jenis pupuk berkualitas untuk memastikan nutrisi yang digunakan dapat larut dengan baik sehingga berkontribusi pada kesuburan tanaman secara efektif. 

Dengan menerapkan sistem fertigasi, petani dapat meraih manfaat optimal dari sumber daya, meningkatkan hasil panen, dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Baca juga artikel seputar pupuk seperti Setelah Mengenal Pupuk Daun, Pelajari Pentingnya dan Cara Penggunaannya Yuk!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin