Diterbitkan 8 Dec 2024

Sudah Masuk Musim Hujan, Nih. Yuk, Pilih Jenis Fungisida Untuk Musim Hujan yang Tepat untuk Tanamanmu!

Agri Edu
Fungsida untuk musim hujan

Tanaman, sama halnya dengan makhluk hidup lainnya, rentan terhadap berbagai jenis penyakit. Salah satu penyebab umum penyakit pada tanaman adalah serangan jamur. Jamur patogen ini dapat menginfeksi berbagai bagian tanaman, mulai dari akar hingga buah, dan menyebabkan kerusakan yang signifikan. Untuk mengatasi masalah ini, petani sering menggunakan fungisida.

Banyak jenis jamur yang menimbulkan penyakit pada tanaman. Untuk itu perlu tahu jenis fungisida yang sesuai dengan jamur yang menginfeksi tanaman.

Jenis Fungisida

Ada banyak jenis fungisida yang ada di pasaran. Masing-masing jenis tentu memiliki cara kerja yang berbeda. Apa saja jenis fungisida yang sering digunakan petani?

  1. Fungisida kontak

Fungisida kontak merupakan fungisida yang bekerja langsung mengendalikan jamur saat fungisida sudah menyentuh lapisan terluar jamur. Fungisida kontak bekerja lebih cepat dan lebih efektif karena tidak perlu menunggu terserap jamur untuk terlihat dampaknya. Ada banyak golongan bahan aktif fungisida kontak, diantaranya golongan inorganik (M2), golongan ditiokarbamat (M3), golongan ftalimid (M4), golongan kloronitril (M5), dan golongan guanidin (M7).

  1. Fungisida sistemik

Fungisida sistemik harus masuk ke dalam tubuh jamur agar bekerja dengan baik. Bahan aktif yang sudah diserap oleh jamur kemudian disebarkan melalui jaringan tanaman pada daun, batang, dan akar. Fungisida sistemik bekerja dengan baik 1-2 hari setelah diaplikasikan pada jamur. Biasanya fungisida sistemik menggunakan mancozeb, khlorotalonil, magnesium silika, piraklostrobin, metiram, simoksanil, dan mancozeb.

  1. Fungisida protektif

Jenis fungisida ini mungkin belum terlalu familiar. Padahal, cara kerja fungisida protektif terbilang efektif untuk membunuh jamur sekaligus memberikan perlindungan pada tanaman. Setelah fungisida protektif disemprotkan pada tanaman akan membentuk lapisan pelindung pada permukaan. Lapisan ini berfungsi sebagai penghalang agar spora jamur tidak menempel, tumbuh, dan menginfeksi jaringan tanaman. Fungisda protektif biasanya mengandung bahan aktif mancozeb, klorotalonil, kaptan, dan tembaga.

  1. Fungisida kuratif

Fungisida kuratif merupakan fungisida yang diformulasikan untuk mengendalikan jamur yang sudah menginfeksi tanaman. Cara kerja fungisida efektif dengan membunuh jamur patogen yang sudah ada di dalam jaringan tanaman. Fungisida ini mampu menembus jaringan tanaman dan bersifat sistemik, yang berarti bahan aktifnya bisa berpindah dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Beberapa bahan aktif yang sering digunakan dalam fungisida kuratif diantaranya triazole, strobilurin. Benzimidazole, demethulation inhibitor (DMI), dan succinate dehydrigenase inhibitor (SDHI).

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Akan Menggunakan Fungisida

Fungisida mengandung bahan aktif yang memiliki cara kerja spesifik sesuai dengan jenis jamur dan jenis penyakit yang berbeda pula apalagi untuk di musim hujan ini. Lalu, apa yang perlu diperhatikan supaya tidak salah pilih fungisida?

Mengenali jamur yang menginfeksi tanaman

Penyakit tanaman yang disebabkan jamur tentu berbeda dengan yang disebabkan karena faktor lainnya, misal virus. Nah, jika sudah terkonfirmasi jamur penyebab infeksi pada tanaman, sebaiknya memahami siklus hidup dari jamur tersebut. Dari pemahaman siklus hidup dapat ditentukan pada tahap perkembangan apa jamur menjadi rentan terhadap bahan kimia. Setelah diperhatikan siklus hidupnya, akan terlihat penyakit tanaman yang berada di permukaan tanaman atau yang berada di dalam jaringan. Dari tempat munculnya patogen nanti bisa ditentukan jenis fungisida apa yang dipakai–apakah fungisida kontak atau sistemik. 

Membaca kemasan dengan teliti

Banyak kesalahan yang dilakukan saat membeli fungisida karena hanya membaca mereknya saja. Padahal ada bagian-bagian label fungisida yang penting, seperti kandungan bahan aktif. Membaca bahan aktif fungisida membantu membasmi jamur lebih efektif dan berjaga-jaga apabila akan mencampur dengan jenis pestisida lainnya. 

Menggunakan bahan kimia lainnya dengan tepat

Dalam praktek pemberian fungisida biasanya petani menambah perata, perekat, dan bahan kimia lainnya. Untuk menambahkan bahan tersebut ke dalam fungisida harus mengetahui cara kerja dan bahan aktif fungisida terlebih dahulu. Mencampurkan bahan kimia dengan fungisida harus memperhatikan:

  1. Dosis, konsentrasi, dan volume semprot.
  2. Kapan fungisida akan diberikan pada tanaman.
  3. Bagaimana kondisi tanaman saat disemprotkan fungisida.
  4. Jenis alat semprot.
  5. Bagian tanaman yang disemprot.
  6. Lokasi penyakit pada tubuh tanaman.
  7. Teknik mencampur formulasi.
  8. Jenis formulasi.

Sekarang kamu tahu kan memberi fungisida tidak asal semprot saja. Banyak yang harus dipertimbangkan terutama bahan aktif serta cara kerjanya. Pemahaman mendalam tentang fungisida, tanaman, dan teknik aplikasi sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal. Kesalahan dalam pencampuran atau aplikasi dapat mengurangi efektivitas fungisida, bahkan dapat membahayakan tanaman dan lingkungan. Karena sekarang sedang musim hujan, yuk Basmi Jamur dengan Rekomendasi Fungisida Musim Hujan Berikut Ini! Ingin cari tahu lebih banyak tentang fungisida? Baca artikel di blog Gokomodo, yuk!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin