Sudah Tahu Cara Panen Jagung yang Benar? Yuk, Baca Artikel Ini!
Budidaya jagung dikatakan berhasil apabila menghasilkan panen yang berkualitas dan jumlahnya banyak. Kualitas jagung yang baik mempengaruhi kandungan gizi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, penting sekali mengetahui seluk beluk proses panen jagung. Penasaran apa saja? Yuk, baca artikel ini sampai habis, ya!
Ciri Jagung Siap Panen
Jagung harus dipanen di saat yang tepat. Apabila panen dilakukan terlalu cepat, maka bijinya cenderung lebih kecil akibat dari pertumbuhan jagung yang belum optimal. Jika panen dilakukan terlambat akan berakibat berkurangnya rasa manis pada jagung dan tekstur jagung menjadi keras. Lalu, bagaimana cara mengetahui jagung yang sudah siap dipanen?
- Pastikan usia jagung berkisar antara 7-8 minggu setelah berbunga. Jangan sampai memanen terlalu lama setelah bunga muncul karena usia jagung maksimal pada saat berbunga dan biji sudah berisi secara optimal.
- Perhatikan warna daun jagung. Apabila sudah berubah warna, maka pertanda jagung sudah siap untuk dipanen. Tunggu dulu sampai warna daun jagung menjadi kuning. Selain itu, daun pembungkus tongkol jagung juga akan mengering dan rambutnya berwarna coklat apabila sudah siap panen.
- Kamu juga bisa melihat warna biji jagung. Biji yang sudah terlihat mengkilap dan keras maka pertanda jagung sudah siap dipanen.
Metode Cara Panen Jagung
Setelah mengetahui ciri jagung yang sudah siap panen, tentunya sudah siap memasuki tahapan panen jagung. Metode yang digunakan untuk memanen jagung sebenarnya hanya dengan memuntir tongkol jagung saja. Meski hanya dipuntir, namun ada cara tersendiri untuk memuntir tongkol jagung. Caranya dengan memegang tangai jagung agar tidak bergerak dan puntir jagung ke samping. Hindari menarik tangkai jagung tanpa dipuntir, karena dapat membuat tanaman jagung mati. Pastikan untuk melakukan panen dengan cepat, jika tidak makan akan menyebabkan rusaknya biji jagung.
Setelah panen, jagung dapat dijemur terlebih dahulu hingga kering. Nah, setelah dijemur barulah jagung dapat disimpan dengan baik. Berikut cara menyimpan jagung dengan benar.
Jangan Sampai Salah Menyimpan Jagung
Terkadang hasil panen yang tidak bagus juga dipengaruhi oleh penyimpanan hasil panen. Penyimpanan hasil panen yang tidak dtepat dapat merusak biji jagung bahkan akan beresiko kehilangan hasil panen ketika proses distribusi jagung. Untuk itu, perhatikan hal berikut saat menyimpan jagung yang sudah dipanen
- Menyimpan dan menata jagung dengan baik di dalam wadah. Wadah yang boleh digunakan seperti karung goni, karung plastik, dan kotak kayu.
- Saat memasukkan jagung, pastikan suhu di dalam wadah tetap dingin. Suhu yang tinggi dapat mengubah tongkol jagung bertepung. Caranya mudah, letakkan tissue yang sudah dibasasi ke dalam wadah kedap udara. Lalu masukkan ke dalam kulkas maupun pendingin.
- Jagung akan lebih tahan lama bisa juga disimpan dalam freezer. Namun, hal ini hanya berlaku untuk jagung yang sudah dipipil dan di blansing atau khusus jagung frozen. Jangan khawatir, Konsumsi Buah dan Sayur Beku Ternyata Bernutrisi, Loh!
Meskipun sudah disimpan dengan cara yang benar, jagung tetap harus didistribusikan dalam keadaan segar. Pasalnya jagung segar setelah dipetik hanya bertahan kurang dari 24 jam dan apabila disimpan dalam keadaan dingin hanya bertahan 3-7 hari saja.
Mudah kan cara panen jagung? Pasti banyak yang mengira sangat mudah. Namun hal-hal penting seperti teknik panen dan penyimpanan juga perlu diperhatikan agar kualitas jagung tetap terjaga. Nah, untuk mengetahui teknik panen dan pasca panen tanaman pangan lainnya kamu juga bisa mempelajarinya melalui artikel yang ada di website Gokomodo, ya. Selamat belajar dan berbudidaya!