Suka Kopi Tapi Tidak tahu Karakteristik Buah Kopi? Rugi Dong! Baca Dulu Artikel Yang Satu Ini
Diantara aneka jenis kopi, karakteristik buah kopi arabika dan robusta memang cukup populer di Indonesia dan banyak digunakan sebagai bahan dasar untuk aneka menu di coffee shop. Jika dilihat sekilas, penampilan keduanya memang sangat mirip, tapi jika diperhatikan lebih teliti ternyata sangat berbeda.
Perbedaan antara kopi arabika dan robusta meliputi banyak aspek mulai dari rasa, aroma, hingga bentuk dari buah kopi itu sendiri. Keduanya juga punya penggemar tersendiri karena tidak ada yang lebih unggul daripada yang lain. Untuk mengetahui lebih lengkap, simak ulasan mengenai perbedaan buah kopi arabika dan robusta berikut ini.
Perbedaan Buah Kopi Arabika dan Robusta
1. Morfologi Tanaman
Kopi arabika memiliki nama ilmiah Coffea arabica memiliki lebar daun kecil dan mahkota pendek ramping. Tinggi pohon kopi arabika berada di kisaran 2,5 hingga 4,5 meter, sedikit lebih pendek dibandingkan pohon kopi robusta.
Bentuk biji arabika cukup unik karena sedikit memanjang dengan bidang cembung yang sedikit lebih tinggi. Luminositas biji kopi arabika juga lebih tinggi daripada jenis lain sehingga ujungnya terlihat mengkilap dengan celah tengah yang melengkung di bagian datar.
Kopi robusta memiliki nama ilmiah Coffea canephora yang tumbuh tinggi pada kisaran 4,5 hingga 6 meter. Biji kopi robusta sedikit lebih bulat dengan lekukan yang lebih tebal daripada kopi arabika. Selain itu, diameter biji hampir sepenuhnya rata dari atas hingga bawah – Pohon Kopi Robusta Berkualitas Hasilkan Kopi yang Mantap Juga. Yuk, Baca Selengkapnya Di Sini!
2. Cara Tanam
Pohon kopi arabika cocok dengan udara dingin sehingga paling tidak perlu ditanam pada ketinggian 1.000 hingga 2.000 mdpl. Untuk dihasilkan buah yang berkualitas, pohon arabika perlu ditanam di daerah yang memiliki suhu udara sekitar 14-24 derajat celcius.
Sedangkan pohon kopi robusta cenderung bisa ditanam oleh penduduk di daerah dengan ketinggian lebih rendah yakni berkisar 800 hingga 1.000 mdpl. Suhu udara untuk menjamin kualitas hasil panen juga lebih hangat yaitu sekitar 24-30 derajat celcius.
3. Waktu Panen
Karakteristik buah kopi untuk segi waktu panen arabika dan robusta berbuah secara musiman dengan durasi panen yang berbeda tiap jenisnya. Kopi robusta membutuhkan waktu sekitar 8 hingga 11 bulan sejak tunas hingga matang sedangkan arabika hanya butuh waktu sekitar 6 sampai 8 bulan saja.
Meski demikian, buah kopi pada tiap pohon terkadang tidak matang secara bersamaan sehingga proses panen tidak dapat hanya sekali. Biasanya masa panen utama berlangsung selama 4 hingga 5 bulan dengan frekuensi pemetikan buah kopi setiap 10-14 hari sekali.
Durasi panen ini mempertimbangkan tingkat kematangan buah, yakni buah yang paling pas waktu panen haruslah berwarna merah penuh. Jika belum merah penuh tandanya buah tersebut belum matang sementara jika berwarna merah tua maka sudah terlalu matang. Tingkat kematangan buah ini perlu diperhatikan karena nanti berpengaruh pada rasa kopi.
Meski sama-sama buah kopi, robusta dan arabika pasti memiliki keistimewaannya sendiri. Permintaan pasar yang sangat tinggi juga menjadi gambaran bahwa dua jenis kopi ini sangat diminati masyarakat Indonesia. Kalau kamu, lebih tertarik buah kopi yang mana?