Diterbitkan 14 Nov 2023

Tak Hanya Minyak, Perkebunan Kelapa Sawit Bermanfaat untuk Lingkungan

Agri Edu
kelapa sawit bermanfaat

Sebagai produsen kelapa sawit terbanyak di dunia, perkebunan kelapa sawit Indonesia juga tak kalah luasnya. Selama ini yang banyak orang tahu kelapa sawit hanya menghasilkan minyak, emisi karbon, dan tidak ramah lingkungan. Padahal, perkebunan kelapa sawit ‘mengembalikan’ banyak hal pada ekosistem, bahkan melebihi hutan hujan tropis yang dikenal sebagai paru-paru dunia. Lantas, apa saja manfaat perkebunan kelapa sawit hingga dapat ‘mengembalikan’ banyak hal pada ekosistem?

Manfaat Panen Energi Surya dari Perkebunan Kelapa Sawit

Sumber: Wired

Kelapa sawit melakukan fotosintesis untuk ‘memasak’ makanan sebagai bahan bakar untuk tetap hidup dan menjalankan fungsi lain. Melalui fotosintesis pula energi matahari disimpan dalam bentuk energi kimia berupa minyak kelapa sawit dan biomasa. Selain itu, perkebunan kelapa sawit mampu memanen energi surya dari matahari lebih baik dibanidngkan dengan hutan biasa.

Hal ini dibuktikan dari penelitian bahwa efisiensi fotosintesis di perkebunan kelapa sawit sebesar 3,18% dan di hutan tropis hanya 1,73%. Selain itu, perkebunan kelapa sawit mampu mengonversi radiasi sebanyak 1,68 g/mj, sedangkan hutan tropis mampu melakukan konversi radiasi matahari sebanyak 0,68%. Melalui perkebunan kelapa sawit yang terbentang di negara tropis, tentunya Indonesia mampu memanen energi surya paling banyak di dunia. 

Manfaat Pelestarian Siklus Karbon dan Oksigen di Perkebunan Kelapa Sawit

Sumber: Office of Science

Masih ada kaitannya dengan fotosintesis yaitu siklus karbon dan oksigen. Karbon dioksida digunakan oleh tumbuhan sebagai bahan utama proses fotosintesis. Dari proses fotosintesis tersebut dihasilkan oksigen yang berguna bagi tanaman kelapa sawit dan makhluk hidup lainnya. Ternyata, kelapa sawit melalui proses fotosintesis asimilasinya mampu menyerap karbon dioksida dari atmosfer sebanyak 64,5 ton dan menghasilkan oksigen sebanyak 18,7 ton. Jumlah ini tentunya lebih banyak dari tanaman lain yang hanya menyerap karbon dioksida sebanyak 42,4 ton dan menghasilkan oksigen sekitar 7,1 ton setiap tahunnya. 

Manfaat Perkebunan Kelapa Sawit: Melestarikan Siklus Hidrologi

Membutuhkan waktu 25 tahun agar siklus produksi kelapa sawit terhenti. Ternyata, siklus produksi kelapa sawit membantu melestarikan siklus hidrologi atau tata air pada perkebunan kelapa sawit. Bagaimana bisa? Siklus tata air dapat dilakukan dengan mekanisme evapotranspirasi tumbuhan. Jika usia produktif kelapa sawit hingga 25 tahun, maka kemampuannya untuk melakukan evapotranspirasi juga lebih lama. Tentu saja usia ini lebih lama dibandingkan dengan perkebunan tropis biasa. Kemampuan evapotranspirasi pada perkebunan kelapa sawit berkisar 1.610-1.750 mm/tahun, sedangkan untuk hutan tropis hanya mampu melakukan sebanyak 1.560-1.620 mm/tahun.

Konservasi Tanah dan Air Merupakan Manfaat dari Perkebunan Kelapa Sawit

Sumber: Biolin Scientific

Perkebunan kelapa sawit sudah ditakdirkan memiliki kemampuan menyimpan air dan melesarikan tanah disekitarnya. Kemampuan tersebut didorong oleh mekanisme struktur pelepah daun (cannopy cover) dan mekanisme perakaran pada kelapa sawit. Hal ini dibuktikan dengan cadangan air tanah (kedalaman 200 cm) di perkebunan kelapa sawit mencapai 75-739 mm, sedangkan pada hutan tropis hanya mampu mencadangkan air dan tanah sebanyak 59-727 mm. Hasil ini akan maksimal dengan dorongan tata kelola lahan dalam budidaya kelapa sawit (man made conservation) dan Good Agricultural Practices (GAP).

Melestarikan Plasma Nutfah dan Multifungsi Perkebunan Kelapa Sawit

Dari tahun ke tahun jumlah varietas kelapa sawit di Indonesia mengalami peningkatan. Awalnya hanya diawali 4 varietas kelapa sawit. Lalu, pada tahun 2020 terdapat 58 varietas kelapa saiwt di Indonesia. Tentunya ini menjadi indikator berhasilnya melestarikan plasma nutfah melalui pembudidayaan kelapa sawit. Banyaknya varietas kelapa sawit juga mendorong beragam multifungsi dari kelapa sawit. Multifungsi perkebunan kelapa sawit antara lain fungsi ekonomi (white function), fungsi lingkungan (green function, blue function), dan fungsi sosial (yellow function). Dari pelestarian perkebunan kelapa sawit membuktikan kemampuannya untuk mendukung ketahanan lingkungan.

Nah, itulah bukti perkebunan kelapa sawit memilki fungsi ekologi yang tidak main-main tentunya. Fakta lain tentang perkebunan kelapa sawit Indonesia dapat dibaca pada artikel Industri Kelapa Sawit Terbukti Mendukung Ketahanan Lingkungan yang Berkelanjutan. Nantikan artikel seputar perkebunan di Indonesia di website Gokomodo, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin