Tak Selamanya Gulma Merugikan. Cek Manfaat Gulma Daun Lebar Ini, Yuk!
Gulma menjadi salah satu bagian yang tidak dapat terpisahkan dari ekosistem pertanian. Terlebih di Indonesia yang memiliki iklim tropis menjadi habitat yang ideal untuk berbagai jenis gulma. Ada banyak jenis gulma yang tumbuh subur di Indonesia, salah satunya gulma daun lebar. Apa saja sih gulma daun lebar itu?
Sekilas Tentang Gulma Daun Lebar
Gulma daun lebar merupakan kelompok tanaman yang mengganggu tanaman lain dan memiliki daun yang berukuran lebar. Gulma jenis ini mayoritas termasuk tanaman biji berkeping dua (dicotyledonae) dan sebagian kecil lainnya merupakan tanaman biji berkeping tunggal (monocotyledonae). Selain bentuk yang lebar, gulma ini juga memiliki ciri khas lainnya, seperti:
- Tulang daun berbentuk menyerupai jaring laba-laba.
- Memiliki sistem perakaranyang dangkal sehingga mudah dicabut hingga ke akarnya.
- Terdapat tunas tambahan yang terletak pada ketiak daun.
- Memiliki batang bercabang berkayu atau disebut dengan sekulen.
- Memiliki bunga majemuk maupun bungat tunggal.
- Sistem perakaran yang dangkal membuat gulma daun lebar mampu tumbuh dengan cepat.
Umumnya keberadaan gulma daun lebar memang merugikan bagi tanaman inang. Tetapi, tidak sedikit juga gulma daun yang bermanfaat untuk tanaman lainnya sebagai insektisida. Apa saja gulma daun lebar yang membawa manfaat, ya? Simak penjelasannya berikut ini.
Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.)
Bayam duri merupakan jenis gulma daun lebar yang sering ditemui di areal perkebunan dan lahan terbuka bebas. Bayam duri memiliiki ciri khas duri yang tumbuh di pangkal batang. Meskipun termasuk golongan gulma, bayam duri ternyata bisa dijadikan sebagai salah satu bahan pestisida alami, lho. Bayam duri mengandung tanin yang terkenal manfaatnya untuk meracuni hama. Tanin bekerja dengan cara memberikan efek racun, mengurangi nafsu makan pada hama, anti bakteri, dan anti jamur.
Babadotan (Agreratum conyzoides)
Babadotan merupakan salah satu gulma daun lebar dengan tinggi 30-80 cm. Gulma ini termasuk gulma yang sangat mengganggu tanaman. Meskipun menjadi hama yang sangat mengganggu, babadotan juga dapat digunakan sebagai insekstisida alami. Hal ini dikarenakan babadotan mengandung zat aktif seperti saponin, flavonoid, dan polifenol. Penggunaan flavonoid sebagai pestisida memberikan efek seperti gangguan metabolisme, gangguan sistem saraf, dan kehilangan nafsu makan. Polifenol juga memberikan beberapa efek pada hama, seperti mencegah hama mendekat pada tanaman dan menghambat proses penetasan telur.
Meniran (Phyllanthus niruri L.)
Meniran merupakan salah satu jenis gulma berdaun lebar yang banyak tumbuh di Indonesia. Namanya juga gulma, sudah pasti mengganggu pertumbuhan tanaman utama. Tetapi dibalik sifat sebagai pengganggu tanaman, meniran juga memiliki manfaat sebagai bahan utama pestisida. Menurut beberapa penelitian, meniran mengandung zat etanol yang mampu mengusir hama kupu-kupu dan ulat kubis pada tanaman kol. Etanol bekerja dengan cara mengganggu nafsu makan hama, mempengaruhi sistem saraf pada hama, dan menghilangkan lapisan lilin pada kulit terluar hama sehingga menyebabkan dehidrasi yang berujung dengan kematian.
Gulma di atas tak hanya bermanfaat sebagai bahan campuran pestisida saja. Beberapa diantaranya bermanfaat untuk kesehatan, misalnya saja meniran yang dimanfaatkan manusia sebagai antimikroba, anti inflamasi, dan imunostimulan. Bayam duri juga menjadi gulma yang dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai makanan sehari-hari. Baca juga tentang gulma yang bermanfaat lainnya pada artikel Inilah Gulma Asing yang Hidup di Indonesia, Beberapa Diantaranya Bermanfaat Bagi Manusia, Lho! Jangan lewatkan artikel terbaru tentang pertanian hanya di blog Gokomodo, ya!