Diterbitkan 6 May 2024

Tidak Semuanya Tahu! Inilah Cara Pemupukan Padi Yang Tepat!

Tips / Tutorial
Pemupukan Padi

Tanaman padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman penghasil beras yang merupakan sumber karbohidrat bagi sebagian penduduk dunia. Dalam proses produksinya, tanaman padi memerlukan unsur hara, air dan energi sebagai unsur pelengkap dalam merombak fotosintesis yang dapat diperoleh dari senyawa pupuk. 

Sumber: Agranosa

Pupuk ditambahkan pada media tanam sebagai sarana produksi yang berfungsi meningkatkan produktivitas tanaman padi. Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus pada dosis tinggi dapat berpengaruh negatif terhadap lingkungan, oleh karena itu, pemupukan perlu dilakukan dengan benar agar nutrisi dan unsur hara tanaman padi tercukupi sesuai kebutuhan. Berikut merupakan tips pemupukan tanaman padi yang benar, antara lain :

  1. Menyesuaikan jenis pupuk. Tanaman padi biasanya menggunakan pupuk nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) seperti Urea, SP36, juga KCl, phonska, dan mutiara.
  2. Memberikan pupuk dengan dosis tepat. Saat tanaman padi berumur 0-10 hari setelah tanam (HST), diberikan pupuk NPK phonska dengan dosis 150 kg/ha. Umur 15-21 HST, dosis pupuk yang diberikan bertambah menjadi 150 kg/ha NPK phonska dan 50 kg/ha urea. Umur 35-40 HST, berikan pupuk urea saja dengan dosis 50-100 kg/ha.
  3. Mengaplikasikan pupuk pada waktu tepat, yaitu pagi hari agar tanaman padi mampu menyerap nutrisi dengan baik dan efektif.
  4. Melakukan pemupukan dengan benar, taburkan pupuk secara merata pada semua petakan tanaman.

Cara pemupukan tanaman padi memang relatif, tidak ada ukuran pasti dosis dan waktu yang ditentukan, karena banyak sekali faktor yang harus diperhatikan. Struktur tanah dengan kondisi unsur hara yang berbeda-beda di tempat satu dengan yang lainnya memerlukan cara  yang berbeda dalam pemupukan tanaman padi.   

Cara 1 : Kombinasi pupuk tunggal (Urea, SP-36 dan KCI)

Perbandingan pupuk masing-masing jenis per hektar adalah sebagai berikut: Pupuk Nitrogen (Urea) : 200 kg – 250 kg, Pupuk Phospor (SP36) : 100 kg – 150 kg, Pupuk Kalium (KCl) : 75 kg – 100 kg. Selanjutnya waktu pemberian pupuk pada tanaman padi memerlukan perhitungan yang pas karena sangat bervariasi dan berbeda satu dengan lainnya. Jika mengacu pada pupuk di atas, maka lakukan beberapa langkah sebagai berikut:  

  • Melakukan penyebaran pupuk SP36 sesuai dosis ke lahan sawah, satu hari sebelum penanaman bibit. 
  • Setelah umur 7 hari, lakukan penyebaran pupuk urea ±30 persen (±70 kg) dan pupuk KCl sebesar 50 persen (±40 kg). 
  • Setelah umur 20 hari, lakukan penyebaran urea sebesar 40 persen. Setelah umur 30 hari, lakukan penyebaran urea 30 persen dan KCl 50 persen.  

Cara 2 : Kombinasi Urea, KCL, dan SP-36

Jika menggunakan dosis pupuk seperti dosis diatas serta pengecekan warna daun menggunakan Bagan Warna Daun (BWD), berikut cara tanamnya:   

  • Satu hari sebelum tanam, sebarkan pupuk SP36 hingga 100 persen. 
  • Setelah umur 7 hari, sebarkan pupuk urea 30 persen dan KCl 50 persen. 
  • Lakukan pengecekan (tes) terhadap warna daun dengan BWD setiap seminggu sekali. Pastikan apakah memerlukan penambahan urea atau tidak, jika perlu, tambahkan urea kira-kira 10 persen saja.
  • Lakukan pengecekan secara berkala sampai tanaman padi berumur 40 hari.
  • Setelah mencapai umur 30 hari berikan lagi KCl 50 persen.

Cara 3: Kombinasi urea (100kg) dan NPK Ponska (300kg), per hektar maka :   

  • 7 hari setelah tanam, tebarkan urea 30 persen dan Ponska 50 persen. Umur 20 hari setelah tanam, berikan lagi urea 40 persen.
  • Umur 30 hari, tambahkan urea 30 persen dan Ponska 50 persen. 
  • Jika menggunakan BWD, maka setelah umur 7 hari, tidak perlu memberikan urea, tetapi cukup memberikan Ponska 50 persen. Selanjutnya setelah satu minggu lakukan pengetesan dengan BWD. Jika hasil belum maksimal, tambahkan urea 10 persen. Pengetesan dilakukan setiap seminggu sekali dengan BWD. 
  • Umur 30 hari setelah tanam, sebarkan Phonska 50 persen sisanya. 

Cara 4 : Kombinasi urea (100kg) dan NPK Pelangi (300kg NPK/ha)

  • Sehari setelah tanam, berikan NPK pelangi 100 persen. 
  • Umur 7 hari berikutnya, berikan urea 30 persen.
  • Umur 20 hari setelah tanam, berikan urea 40 persen. 
  • Umur 30 hari setelah tanam, berikan urea 30 persen sisanya. Bagi yang menggunakan BWD, aturannya adalah sehari setelah tanam berikan NPK Pelangi 100 persen. 
  • Umur 7 hari setelah tanam, test dengan BWD, lalu lakukan seperti cara (di atas) jika hasil test BWD belum sesuai harapan. 

Itulah informasi terkait Tidak Semuanya Tahu! Inilah Cara Pemupukan Padi Yang Tepat! Dapatkan informasi pertanian lainnya seputar Tertarik Bisnis Tanaman Kayu? Berikut Rekomendasi Tanaman Kayu Yang Paling Cuan, lho!, dengan mengunjungi website Gokomodo. Selamat berselancar!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin