Umur Berapa Kamu Tahu Ada Jenis Serangga Daun? Cari Tahu Lebih Banyak, Yuk!
Indonesia terkenal dengan keanekaragaman flora dan fauna. Salah satu bentuk keanekaragaman fauna yang banyak ditemukan di Indonesia yaitu serangga daun. Setidaknya terdapat lebih dari 200.000 spesies serangga daun yang telah diidentifikasi. Jika biasanya Gokomodo membahas tentang hama, pada artikel ini Gokomodo akan bahas tentang serangga daun. Sebenarnya apa sih serangga daun? Yuk, simak artikelnya sampai selesai, ya!
Pahami Serangga Daun, Yuk!
Serangga daun biasanya berasal dari famili Phylliidae dan dikenal dengan sebutan daun berjalan. Dari famili Phylliidae terdapat 50 spesies serangga daun yang berbentuk pipih dan biasanya berwarna hijau menyerupai daun. Serangga daun biasanya memakan tanaman dan menempati perkebunan atau hutan yang memiliki kelembapan yang tinggi. Serangga daun tersebar di kepulauan yang terletak di Samudra Hindia, sebagian Asia Selatan, Asia Tenggara, Papua Nugini, hingga Australia.
Tak hanya menyerupai daun, ada serangga daun yang termasuk ke dalam ordo serangga batang dan daun, sehingga penampilannya pun menyerupai ranting, kulit kayu, maupun daun. Serangga daun memang memiliki kemampuan kamuflase yang luar biasa, ya. Makin penasaran apa saja nih serangga daun? Baca artikelnya sampai habis, ya!
Serangga Daun: Phyllium giganteum
Phyllium giganteum merupakan spesies serangga daun yang paling besar. Phyllium giganteum memiliki panjang lebih dari 10 cm. Padahal, serangga daun umumnya memilki panjang 2,8 – 10 cm. Ukuran tersebut merupakan ukuran Phyllium giganteum dewasa, ya. Untuk Phyllium giganteum jantan memiliki ukuran yang lebih kecil. Phyllium giganteum diperkirakan berasal dari India dan tersebar luas di wilayah Asia Tenggara. Baru-baru ini, peneliti mengemukakan bahwa Phyllium giganteum adalah spesies baru dari serangga daun yang ditemukan di Vietnam, Kalimantan, Jawa, dan Filipina.
Serangga Daun: Phyllium bioculatum
Phyllium bioculatum dijuluki sebagai “Sang Peniru Daun” dan “Gray’s Leaf Insect” terlihat dari bentuk dan warna tubuhnya yang hijau menyerupai daun. Phyllium bioculatum memiliki bentuk tubuh khas menyerupai daun, berwarna hijau, terdapat garis berwarna coklat, dan tepi tubuhnya bergerigi menyerupai daun. Bahkan, pola sayap dan perut Phyllium bioculatum benar-benar menyerupai tulang daun. Phyllium bioculatum berasal dari Tapah Hills, Malaysia bagian barat.
Phyllium bioculatum memiliki ukuran panjang 80-95 mm dengan lebar 40-55 mm. Ada beberapa warna Phyllium bioculatum antara lain hijau muda, merah kecoklatan, kuning, hingga keemasan. Biasanya jenis serangga Phyllium bioculatum banyak dijual di marketplace sebagai pajangan karena bentuknya yang indah.
Serangga Daun: Phyllium philippinicum
Phyllium philippinicum dikenal dengan sebutan Serangga Daun Filipina (Phillipine Leaf Insect). Dari namanya saja sudah terlihat serangga daun Phyllium philippinicum berasal dari Filipina, Asia Tenggara. Wilayah persebaran Phyllium philippinicum yaitu di wilayah Asia Tenggara yang meilputi Kalimantan, Jawa, Sumatra, Singapura, Malaysia, dan beberapa wilayah Asia lainnya seperti Cina, India, dan Sri Lanka.
Phyllium philippinicum biasanya berwarna hijau terang, terkadang juga berwarna coklat, kuning, atau merah muda. Panjang Phyllium philippinicum berkisar 6-8 cm dengan serangga betina yang lebih besar dibandingkan dengan serangga jantan.
Serangga Daun: Phyllium pulchrifolium
Nah, akhirnya ada satu spesies serangga daun yang berasal dari Sukabumi yang diberi nama Phyllium pulchrifolium. Phyllium pulchrifolium juga disebut sebagai “Serangga Daun Hijau” atau “Green Leaf Insect”. Spesies ini baru dipatenkan pada tahun 2014, lho. Ukuran Phyllium pulchrifolium berkisar antara 5.5 – 9 cm dengan ukuran serangga betina lebih besar dibandingkan dengan serangga jantan. Secara umum, warna Phyllium pulchrifolium meliputi hijau tua dan berubah menjadi kuning kecoklatan dalam beberapa minggu saja.
Nah, itulah beberapa serangga daun yang ada di Indonesia. Ternyata beragam juga ya jenis serangga daun yang ada? Agar wawasan tentang serangga bertambah, coba deh baca artikel Sundep dan Beluk: Serangan Hama Penggerek Batang Padi yang Merugikan Petani dan artikel lainnya yang ada di blog Gokomodo!