Diterbitkan 9 Nov 2023

Wujudkan Ekosistem Lahan yang Baik dengan Pengendalian Hama Ramah Lingkungan

Tips / Tutorial
Pengendalian hama ramah lingkungan

Pengendalian hama menjadi sangat penting pada tanaman agar produktivitasnya tidak menurun. Banyak sekali metode pengendalian hama mulai dari yang efektif namun merusak lingkungan hingga pengendalian hama ramah lingkungan namun tidak mempengaruhi ekosistem di sekitar lahan. Sudah saatnya kita melestarikan lingkungan tanpa harus membawa dampak yang negatif. Metode pengendalian hama berikut ini bisa menjadi pilihan agar lingkungan dan tanaman tetap sehat.

Pengendalian Hama Secara Mekanis

Sumber: Rodale Institute

Pengendalian hama ramah lingkungan ini tergolong paling aman, karena hanya menggunakan tenaga manusia. Secara definisi, pengendalian hama secara mekanis merupakan tindakan mematikan hama secara langsung dengan menggunakan alat maupun tangan manusia. Pengendalian hama secara mekanis dilakukan dengan cara pengambilan hama dengan tangan, gropyokan, memasang perangkap, pengusiran dengan menggunakan figur orang-orangan. Contoh lain pengendalian hama secara mekanis seperti:

  1. Mengambil hama menggunakan tangan
  2. Gropyokan sebagai cara untuk menghilangkan hama tikus di lahan pertanian
  3. Mencabut tanaman gulma menggunakan tangan
  4. Membukus buah-buahan dengan plastik

Pengendalian Hama dengan Agensi Hayati

Sumber: NKSI

Pengendalian hama ramah lingkungan menggunakan agensia hayati merupakan kegiatan penanggulangan serangan hama dengan memanfaatkan musuh alami (hama tersebut. Meskipun menggunakan agensia hayati, pengendalian ini juga melibatkan campur tangan manusia. 

Apakah arti dari agensia hayati? Agensia hayati sering dimaknai sebagai organisme – yang meliputi subspesies, spesies, varietas, protozoa, serangga, bakteri, cendawan, virus, dan makhluk hidup lainnya – yang dalam tahap perkembangannya dimanfaatakan untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tubuhan. 

Upaya pengendalian hama dengan agensia hayati dapat berupa introduksi dan augmentasi. Introduksi yaitu mendatangkan predator alami dari luar ekosistem lahan, contohnya introduksi kumbang Vedalia Rodolia cardinalis dari Australia ke California untuk mengendalikan kutu perisai Icersya purchasi. Sedangkan augmentasi yaitu teknik meningkatkan jumlah dan pengaruh musuh alami yang sebelumnya sudah bekerja dengan baik dalam ekosistem lahan tersebut. Peningkatan jumlah dapat dilakukan dengan cara melepaskan tambahan predator maupun memodifikasi ekosistem agar jumlah predator meningkat. Pelepasan predator alami harus dilepaskan dengan cara periodik, diantaranya inokulatif, suplemen, dan massal.

Pengendalian Hama Secara Fisik

Sumber: Magzine Agriculture

Pengendalian secara fisik merupakan usaha pengendalian dengan menggunakan atau mengubah faktor lingkungan fisik sehingga mampu membasmi atau menurunkan populasi hama. Pengendalian hama secara fisik dapat dilakukan dengan cara pembakaran, menurunkan suhu dengan penggenangan, solarisasi tanah, lampu perangkap, dan memanfaatkan cahaya serta suara.

Konsep pengendalian hama ini yaitu membatasi akses hama pada tanaman, mendorong perubahan perilaku hama, atau menyebabkan kerusakan dan kematian hama secara langsung. Contoh dari pengendalian fisik yaitu mengendalikan ulat jengkal akan lebih efektif disiang hari karena ulat tersebut lebih aktif disiang hari dibandingkan diwaktu lain. 

Perlu diketahui untuk pengendalian tersebut bukan bagian dari praktek budidaya secara umum. Ketiga jenis pengendalian tersebut dapat dipadu-padankan satu sama lain agar pembasmian hama menjadi lebih efektif. Temukan cara pengendalian hama dengan metode yang berbeda-beda – misalnya Dijamin Ampuh! Begini Cara Aplikasi Pestisida Nabati – hanya di website Gokomodo, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin