Ingin Budidaya Jagung Baby Corn? Begini Caranya!
Siapa yang tak kenal jagung? Bahan makanan yang populer di Indonesia ini memang menjadi favorit masyarakat kita. Tak hanya direbus dan dibakar, jagung juga biasa diolah menjadi sup yang lezat. Inilah Hal yang Perlu Kamu Tahu Seputar Tanaman Jagung!
Selain diolah saat ukurannya sudah besar dengan biji yang berisi, masyarakat juga terbiasa mengonsumsi jagung saat masih muda atau yang dikenal sebagai baby corn. Baby corn merupakan tanaman jagung yang sudah dipanen saat belum mengeluarkan biji dan memiliki ukuran kecil.
Umumnya, baby corn didapatkan dari tanaman jagung yang belum mengeluarkan biji. Namun, ternyata tidak semua varietas jagung bisa menghasilkan baby corn berkualitas baik.
Berikut jagung baby corn yang dapat digunakan:
1. Jagung Bonanza 9 F1
Merupakan jenis jagung yang memiliki daya adaptasi cukup luas. Hal ini membuat jagung Bonanza 9 F1 dapat ditanam di dataran tinggi atau dataran rendah. Jenis ini memiliki umur panen antara 70 sampai 85 hari setelah tanam (HST).
2. Jagung New Lorenza F1
Varietas lain yang bisa menghasilkan baby corn berkualitas adalah New Lorenza F1. Jagung manis bertongkol besar dengan bentuk silindris ini biasa ditanam di daerah dengan ketinggian 0-1.300 meter di atas permukaan laut, atau di daerah beriklim 23-27° Celcius dengan pH 5,5 sampai 7,0.
Tingginya permintaan pasar terhadap baby corn membuat budidaya jagung muda ini banyak dipilih para petani. Nah, jika kamu tertarik memulainya, simak cara menanam jagung muda atau baby corn berikut ini.
Cara Budidaya Baby Corn
Seperti budidaya jagung pada umumnya, kamu bisa menanam baby corn secara rotasi dengan padi dan melakukannya secara tumpang sari. Agar pertumbuhannya lebih sempurna, tanam pada tanah yang gembur dan kaya humus dengan tingkat kemiringan hingga 8 persen.
Sebagai informasi, sebelum menanam baby corn, siapkan lahan yang sudah diberi pupuk kandang sekitar 500 kg per hektar. Dengan kata lain, setiap lubang tanam dengan jarak 75 x 25 cm akan mendapatkan pupuk sebanyak 250 gram.
Setelah seminggu dari pemberian pupuk dan pembuatan lubang tanam sedalam 5 cm, kamu bisa mulai memasukkan sebanyak 2 biji jagung untuk setiap lubang. Selanjutnya, berikan 1 sampai 2 gram Furadan per lubang tanam untuk mengantisipasi serangan ulat tanah.
Pemupukan baby corn kembali dilakukan dengan penggunaan pupuk sintetis, seperti pupuk NPK sebanyak 200 kg per hektar dan urea sebanyak 100 kg per hektar pada setiap hektar lahan. Pemupukan dilakukan sebanyak dua kali selama masa periode tanam, yakni pada saat tanaman berumur 15 HST dan umur 35 HST.
Saat tanaman memasuki umur 70 hari, kamu bisa mulai melakukan pembuangan bunga jantan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pembuahan, sehingga buah yang muncul tidak akan menghasilkan biji-biji jagung.
Jangan lupa, lakukan penyiangan seminggu sekali dan pangkas daun-daun yang menutupi buah dari sinar matahari. Dua hari setelah buah jagung mengeluarkan rambut di bagian tongkol, jagung baby corn siap dipanen. Jangan sampai telat panen karena tongkol jagung akan mengeras dan tidak laku dijual.
Itu dia cara budidaya tanaman jagung baby corn yang bisa kamu jadikan ide usaha mandiri. Baca informasi menarik lainnya untuk menambah wawasanmu hanya di website Gokomodo. Kunjungi sekarang!