Cari Tahu Tentang Agritech Startup dan Agribisnis, Yuk!

Di era ekonomi digital sekarang ini, banyak membuka peluang untuk menjadi pengusaha, termasuk para petani. Sekarang ini petani tidak hanya berperan dalam produksi bahan pangan saja, tetapi termasuk memasarkannya. Untung saja saat ini ada agritech startup yang bisa membantu pelaku agribisnis lebih mudah. Lalu, bagaimana agritech startup bisa membantu sektor agribisnis di era digital ini? Yuk, baca penejlasan detailnya berikut ini!

Agritech Startup
Apa kamu masih asing dengan istilah ini? Agritech Startup merupakan perusahaan rintisan yang berbasis teknologi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan pada sektor agribisnis. Nah, Gokomodo juga bisa dikatakan sebagai agritech startup lho, karena memanfaatkan teknologi pada sektor pertanian, terutama dalam rantai pasok pertanian. Agritech startup tentu memiliki peran dan fungsinya masing-masing di era yang semuanya serba digital ini. Kira-kira apa saja, ya?
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas melalui Internet of Things (IoT), big data, dan Artificial Intelligence (AI) untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang diharapkan sebanding dengan kualitas dan kuantitas panen yang dihasilkan.
- Akses pasar lebih luas karena teknologi yang ditawarkan oleh agritech startup mampu menghubungkan petani langsung dengan konsumen atau pemborong melalui platfrom tertentu. Dengan cara ini, petani bisa memotong rantai distribusi yang terlalu panjang dan mengakibatkan harga bahan pangan juga naik.
- Membantu petani mendapatkan modal dengan layak, karena agritech startup mampu menghubungkan petani dengan lembaga keuangan sebagai pemodal.
- Membantu meningkatkan pengetahuan dan wawasan petani terkait perkembangan teknologi di bidang pertanian. Petani yang sudah dibekali dengan pengetahuan dan wawasan akan lebih mudah menghadapi moderninsasi dan digitalisasi sektor pertanian.
- Sebelumnya sudah disebutkan tentang masalah rantai pasok yang terlalu panjang. Nah, dengan agritech startup, rantai pasok bisa lebih disederhanakan dan lebih transparan dengan adanya teknologi block chain.
Bisa dikatakan agritech startup menjadi ujung tombak sektor pertanian karena dari situlah pintu inovasi dan teknologi dalam hal produksi dan distribusi pangan dikenalkan. Sehingga, agritech startup membantu sektor pertanian dalam menghadapi tantangan global, memastikan ketahanan pangan diamsa yang akan datang, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Agribisnis
Serupa, tapi tak sama antara agribisnis dan agritech startup. Jika sebelumya sudah dibahas tentang perpaduan IoT dan sektor pertanian. Nah, kali ini kita akan membahas tentang agribisnis secara menyeluruh.
Sudah tau apa artinya agribisnis? Agribisnis merupakan gabungan dari bisnis dan agrikultur saja. Kegiatan agribisnis meliputi penyediaan saprodi, pengolahan pascapanen, pemasaran, hingga distribusi hasil pertanian. Karena agribisnis mencakup banyak hal, untuk mempermudah pemahaman, ada beberapa jenis subsistem agribisnis, seperti:
Subsistem agribisnis hulu (upstream agribusiness)
Subsistem agribisnis hulu merupakan kegiatan usaha yang menghasilkan dan memperdangkan saprodi pertanian primer. Contoh subsistem ini diantaranya: industri pembibitan tumbuhan dan hewan, industri agrokimia (pupuk, pestisida, dan obat-obatan tanaman), dan industri agro otomotif (alsintan).
Subsistem usaha tani (on-farm agribusiness)
Pada subsistem ini, kegiatan ekonomi yang dilakukan biasanya lebih ke penggunaan sarana produksi yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis hulu untuk menghasilkan produk pertanian primer. Contoh subsistem usaha tani diantaranya usaha tanaman pangan, perkebunan sayuran, bisnis tanaman obat-obatan, dan sejenisnya.
Subsistem agribisnis hilir (downsteam agribusiness)
Subsistem agribisnis hilir biasanya diisi dengan kegiatan usaha yang mengolah hasil pertanian primer diolah menjadi produk ulahan. Produk yang diperjual belikan pada subsistem ini yaitu produk yang siap dimasak atau digunakan (Ready to Eat dan Ready to Use) dan pasarnya hingga ke pasar Internasional.
Subsistem jasa layanan pendukung
Subsistem ini menyediakan jasa bagi kegiatan agribisnis, seperti lembaga keuangan dan pembiayaan, transportasi, penyuouhan dan layanan informasi agribisnis, penelitian dan penegmbangan, kebijakan pemerintah dan asuransi agribisnis.
Agritech Startup dan Agribisnis, Apakah Bisa Bersinergi?
Agritech startiup memegang peran penting dari berbagai aspek yang masih berkaitan dengan agribisnis. Melalui agritech, petani bisa langsung menjualkan produknya di market place dimana produk dijual dan petani tidak perlu lagi bergantung pada pengepul buah. Jadi, penjualan lebih cepat dan efisien, dibandingkan harus bertatap muka secara langhsung.
Untuk memulai agribisnis biasanya memerlukan modal yang tidak sedikit. Nah, dengan adanya agritech startup, para pebisnis yang ingin mencoba menjalankan agribisnis bisa mendapatkan kemudahan untuk mengajukan pinjaman.
Teknologi yang disediakan agritech startup membantu menekan biaya produksi, karena beberapa hal seperti pengawasan lahan sudah bisa dilakukan secara remote tanpa harus pergi ke lahan. Dari hal sekecil ini saja sudah bisa menekan biaya operasional produksi dan menambah keuntungan bagi agribisnis.
Ternyata agirbisnis dan agritech startup bisa sama-sama bersinergi, terutama dalam hal penyediaan teknologi pertanian terbaru.
Di era literasi digital yang sedang gencar-gencarnya digalakkan oleh pemerintah dan sudah mulai diberlakukannya revolusi industri 4.0, peran agritechstartup sangat berarti bagi petani dan pelaku usaha lainnya. Bagi kamu yang berminat untuk mulai agribisnis, bisa banget baca artikel Pentingnya Digitalisasi dan Informasi Agribisnis bagi Petani dan artikel lainnya hanya di blog Gokomodo, ya!








