Pentingnya Mengetahui Benih Kelapa Sawit Unggul Bersertifikat dan Benih Palsu
Sebagai salah satu komoditas unggulan perkebunan di Indonesia, kelapa sawit telah membawa manfaat ekonomi yang besar bagi negara. Tak heran, perkebunan kelapa sawit semakin naik daun dan banyak diminati oleh para pelaku usaha yang ingin mengembangkan usahanya.
Sayangnya, peredaran benih kelapa sawit palsu ternyata masih banyak di kalangan petani. Padahal, penggunaan benih palsu tersebut akan merugikan banyak pihak di kemudian hari. Oleh karena itu, penggunaan benih kelapa sawit unggul harus segera digalakkan kembali untuk mengatasi masalah ini.
Mengapa Masih Banyak Penggunaan Benih Kelapa Sawit Palsu?
Muncul pertanyaan mengapa di tingkat petani masih banyak penggunaan benih kelapa sawit palsu. Menurut Kariyasa (2015), hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
- Belum tersedianya benih bersertifikat secara memadai di tingkat petani,
- Pemahaman petani terhadap penggunaan benih bersertifikat yang masih rendah,
- Petani kurang memiliki akses terhadap benih bersertifikat,
- Harga benih bersertifikat relatif mahal,
- Peredaran benih palsu bisa sangat mudah dan murah,
- Sulitnya membedakan antara benih bersertifikat dan benih palsu.
Lalu, bagaimana ciri-ciri benih kelapa sawit palsu agar mudah dibedakan saat akan membeli benih nantinya? Pertama, kamu bisa melihat dengan teliti pada tingkat pertumbuhan kecambah yang rendah (<85%) dan pertumbuhan benih yang terhambat. Selain itu, bibit kelapa sawit palsu juga memiliki persentase benih abnormal lebih tinggi dengan ukuran benih yang tidak seragam.
Selain itu, benih palsu juga memiliki tempurung yang lebih tipis karena berasal dari pohon Tenera di kebun produksi. Lebih lanjut, permukaan biji juga cenderung kasar, kotor, dan banyak serabut yang melekat di biji. Terakhir, harga benih akan jauh lebih murah dari harga benih kelapa sawit unggul yang telah bersertifikat.
Penggunaan Benih Kelapa Sawit Unggul Bersertifikat
Cara terbaik untuk menghindari penggunaan benih palsu adalah menggunakan benih kelapa sawit yang telah mendapatkan Sertifikat Mutu Benih atau Surat Keterangan Pemeriksaan yang dikeluarkan oleh UPT Balai Perlindungan Perkebunan dan Pengawasan Benih (BP3B) Dinas Perkebunan.
Penggunaan benih kelapa sawit bersertifikat akan memberikan hasil yang lebih optimal, baik dari segi produktivitas tanaman, kualitas buah yang dihasilkan, maupun keuangan. Kariyasa (2015) menyebutkan bahwa penggunaan benih kelapa sawit unggul bersertifikat mampu meningkatkan produktivitas kelapa sawit sebesar 66,34 % jika dibandingkan dengan benih kelapa sawit palsu.
Selain itu, penggunaan benih kelapa sawit bersertifikat juga lebih menguntungkan secara ekonomi, yakni dengan NPV 79,45 % dan IRR 31,84 % lebih tinggi jika dibandingkan dengan benih kelapa sawit palsu. Hal ini berarti perkebunan kelapa sawit yang menggunakan benih unggul bersertifikat akan jauh lebih cepat dalam mengembalikan semua modal yang diinvestasikan dibandingkan perkebunan dengan benih palsu.
Lebih lanjut, penggunaan benih kelapa sawit unggul bersertifikat akan memberikan penerimaan bersih atas modal yang diinvestasikan sekitar 55,19 % lebih tinggi dan dapat meningkatkan daya saing, baik dari segi produktivitas dan kualitas, sebagai komoditas ekspor unggulan non migas Indonesia.
Lalu, bagaimana cara mendapatkan bibit kelapa sawit unggul bersertifikat? Nah, jika kamu berasal dari Provinsi Kalimantan Tengah, saat ini telah ada 21 produsen atau penangkar benih yang memproduksi benih kelapa sawit unggul siap tanam.Demikian informasi mengenai cara membedakan benih palsu dengan benih kelapa sawit unggul bersertifikat yang perlu kamu tahu. Selain benih, kamu juga perlu menyediakan nutrisi terbaik untuk tanaman dengan memberikan pupuk berkualitas.
Kamu bisa datang ke Gokohub – Sentra Toko Tani Modern (GokoHub) Hadir Perdana di Bodok, Kalimantan Barat yang merupakan konsep baru dari Gokomodo untuk mendorong pola distribusi produk agri-input menjadi semakin efisien. Segera datang dan dapatkan berbagai produk berkualitas dengan harga bersaing!